Monday, April 20, 2015

Pelapisan Masyarakat di Indonesia



PELAPISAN SOSIAL

Pelapisan masyarakat atau stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat berdasarkan kelas atau terssusun dari tingkat teratas sampai ke bawah.istilah stratifikasi di dapat dari kata strata atau stratum yang berarti lapisan.
menurut Pitrim A.sorokin, pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat/hieraki.
Sedangkan menurut Theodorson didalam dictionary sociology menyatakan, pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat dalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai masyarakat ) dalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.

Penyebab terjadinya pelapisan masyarakat:
-terjadi dengan sendirinya maksudnya adalah proses ini berjalan dengan sendirinya.pembentukan lapisan ini karena kesenjangan yang terjadi sebelumnya.

-terjadi dengan sengaja maksudnya sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama.di dalam system ini ditentukan secara jelas dan tegas adanaya wewenang yang diberikan kepada seseorang .

Ada 2 jenis system pelapisan masyarakat

1.sistem masyarakat tertutup.
Di dalam system ini pemindahan kelas social tidak mungkin terjadi kecuali karena hal tertentu atau istimewa,karena penentuan system ini berdasarkan kelahiran.
Contoh di Indonesia kita menenal system kasta yang masih dipergunakan di pulau bali.

1. Kasta Brahmana : yang merupakan kastanya golongan – golongan pendeta dan Merupakan kasta tertinggi
2. Kasta Ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang Dipandang sebagai lapisan kedua
3. Kasta Waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang yang dipandang Sebagai lapisan menengah ketiga .
4. Kasta Sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata
5. Paria :adalah golongan dari mereka yang tidak mempunyai kasta . Yang termasuk golongan ini misalnya kaum Gepeng dsb.

System pelapisan terbuka.
Di dalam system ini setiap masyarakat berhak atau bisa mengubah pelapisanya apakah dia ingin ke atas atau ke bawah.
Sistem yang demikian ini dapat kita temukan misalnya di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini . Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan kemampuan untuk itu . Tetapi disamping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak mampu mempertahankannya . Status (kedudukan) yang diperoleh berdasarkan atas usaha sendiri disebut “Achieve status”. 

Dalam hubungannya dengan pembangunan masyarakat , sistem pelapisan masyarakat yang terbuka sangat menguntungkan . Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang lain . Dengan demikian orang berusaha untuk mengembangkan segala kecakapannya agar dapat meraih kedudukan yang dicita – citakan . Demikian sebaliknya bagi mereka yang tidak bermutu akan semakin didesak oleh mereka yang cakap , sehingga yang bersangkutan bisa jatuh ke tangga sosial uang lebih rendah Orang dengan status sosial yang tinggi cenderung lebih dihormati dari pada yang mempunyai status sosial rendah. 
Hal ini tentunya dapat menimbulkan deskriminasi sosial di dalam masyarakat.Contohnya pada suatu acara di balai warga, orang yang mempunyai kedudukan tinggi atau mempunyai status ekonomi yang baik akan di utamakan dan diberi tempat khusus pada perhelatan tersebut, sedangkan orang dengan status sosial yang masih rendah umumnya mendapat tempat di belakang padahal sudah menganti lebih awal. Atau pada rapat warga, yang diundang untuk menghadiri rapat hanyalah warga dengan status sosial yang tinggi tanpa mau mendengarkan pendapat dari warga lainya. Hal ini lambat laun dapat menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat dan dapat menimbulkan ketidakharmonisan antar warga


No comments:

Post a Comment